Sunday, 27 December 2015

Penyihir Ozan

gambar: 123rf.com
Zaman dahulu kala – sebenarnya hanya kemarin, hiduplah seorang laki-laki yang bernama Darmaji. Darmaji tinggal sendirian di rumahnya yang terbuat dari rangkaian ranting pohon yang dia kumpulkan dari hutan. Ketika musim hujan, rumahnya akan kebasahan karena air bisa meresap melalui atap yang terbuat dari daun kelapa. Ketika musim panas, jika sedang kurang beruntung – dan itulah yang biasanya terjadi – rumahnya mengalami kebakaran sehingga dia pun harus membuat rumah yang baru. Hal ini terjadi hampir setiap tahun. Ketika rumah orang lain dipenuhi dengan perabot dan berangkas penyimpan uang, rumah Darmaji hanya dipenuhi oleh kotoran ayam tetangga.
“Hidup memang tidak adil!” keluh Darmaji. “Atau mungkin, Tuhan yang tidak adil?” pikirnya lagi. “Tapi hidup ini kan Tuhan yang mengatur. Aaakh!!! Pusing aku.”