Bulan sabit menggantung rendah di langit bogor yang biru donker. Bentuknnya mirip lengkungan senyum
si doi yang manis dan menyenangkan hati. Hal kayak gini jarang terjadi, mungkin
peluangnya satu banding lima. Karena waktu-waktu biasanya langit malam selalu
mendung, atau hujan deras, atau hitam pekat. Tapi coba lihat, malam ini langit
IPB bisa dibilang cukup mempesona.
Gua berjalan di deretan bangku-bangku panjang GFM, mencari spot kosong
untuk sekadar wifi-an. Di antara
tujuh bangku yang ada, hanya satu yang masih memungkinkan untuk gua tempati, berisi
seorang mbak-mbak yang terlihat lagi sibuk mengerjakan tugasnya.
“Boleh gabung?” Pertanyaan standar yang selalu gua katakan untuk memulai
internetan di sini.
Si Mbak cuma mengangguk dan tersenyum formalitas. Jawaban yang juga
sangat standar.