Sunday, 27 December 2015

Penyihir Ozan

gambar: 123rf.com
Zaman dahulu kala – sebenarnya hanya kemarin, hiduplah seorang laki-laki yang bernama Darmaji. Darmaji tinggal sendirian di rumahnya yang terbuat dari rangkaian ranting pohon yang dia kumpulkan dari hutan. Ketika musim hujan, rumahnya akan kebasahan karena air bisa meresap melalui atap yang terbuat dari daun kelapa. Ketika musim panas, jika sedang kurang beruntung – dan itulah yang biasanya terjadi – rumahnya mengalami kebakaran sehingga dia pun harus membuat rumah yang baru. Hal ini terjadi hampir setiap tahun. Ketika rumah orang lain dipenuhi dengan perabot dan berangkas penyimpan uang, rumah Darmaji hanya dipenuhi oleh kotoran ayam tetangga.
“Hidup memang tidak adil!” keluh Darmaji. “Atau mungkin, Tuhan yang tidak adil?” pikirnya lagi. “Tapi hidup ini kan Tuhan yang mengatur. Aaakh!!! Pusing aku.”

Monday, 9 November 2015

Puzzle: Misteri Umur Mimin



gambar: dreamstime.com

Halo, Rambutanian! Katakanlah ini minggu puzzle. Jadi semua postingan tentang puzzle (lagi kurang inspirasi buat nulis cerita). Namun karena dua puzzle sebelumnya sangat matematis, yang sekarang lebih ke tricky dan harus kreatif. Jadi, harusnya siapapun punya kesempatan buat jawab. Selamat berpikir!

Dua hari yang lalu, Mimin berumur 20 tahun. Tahun depan, Mimin berumur 23 tahun.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? :v

Friday, 6 November 2015

Puzzle: Pembagian yang Seadil-adilnya

gambar: cartoonmovement.com

Halo, Rambutanian! Selamat datang kembali di section Puzzle! Karena puzzle kemarin cukup banyak yang antusias untuk memikirkan (tapi di fb, bukan di sini), saya jadi kepikiran buat ngepost tentang puzzle lagi. Tapi mohon maaf ya, kali ini gak akan sekompleks yang kemarin. Walupun begitu, puzzle kali ini ada pesan moralnya juga lho. Ahaha... Ini saya ambil dari buku matematika saya waktu kelas lima (kalo gak salah terbitan erlangga). Jadi seperti biasa, bagi yang merasa tertantang, silakan jawab di kolom komentar. Selamat berpikir!

Acong dan Bubun berencana memakan roti bersama-sama. Acong memliki 5 roti, dan Bubun memiliki 3 roti. Ketika mereka hendak memakan roti mereka, tiba-tiba saja Charlie datang dan mengatakan bahwa dia juga ingin bergabung untuk makan roti bersama. Namun sayangnya, Charlie tidak punya roti. Akhirnya Acong dan Bubun menggabungkan roti yang mereka miliki, lalu membaginya menjadi 3 bagian yang sama, kemudian mereka bertiga memakannya sampai habis.

Setelah semua roti habis dimakan, sebelum pergi, Charlie memberikan uang sejumlah 8000 rupiah kepada dua temannya. Masalahnya adalah, Acong dan Bubun kebingungan untuk membagi uang tersebut.

Bagaimakah seharusnya uang tersebut dibagi agar menjadi pembagian yang seadil-adilnya? Berapa uang yang harus diterima Acong dan berapa uang yang harus diterima Bubun?

Thursday, 5 November 2015

Puzzle: Monyet dan Kelapa

gambar: 123rf.com

Halo, Rambutanian! Sudah lama juga blog ini enggak update cerita lagi. Daripada dibiarin kosong terus, kali ini saya / gua / ane (terserah) pengen berbagi sebuah teka-teki yang diambil dari mathforum.org. Buat yang merasa tertantang, boleh dicoba dan dibagikan jawabannya di komentar. Selamat berpikir!

Ada lima orang terdampar di sebuah pulau. Untuk bertahan hidup, akhirnya mereka memutuskan mengumpulkan kelapa sebanyak-banyaknya dari pulau tersebut. Suatu hari, mereka melihat ada kapal yang mendekati pulau. Kelima orang itu pun segera mengirim pesan lewat radio agar si kapal menjemput mereka. Lalu kapal itu menjawab,"Ya, kami akan tiba di pulau besok pagi."

Kelima orang itu pun tidur. Namun tak lama, orang pertama terbangun dan berkata, "Aku tidak percaya teman-temanku," maka dia mengambil 1/5 dari kelapa yang ada dan kembali tertidur. Lalu tiba-tiba seekor monyet datang dan mengambil 1 buah kelapa dari sisa kelapa yang ada.

Setelah itu, orang kedua juga terbangun dan berkata, "Aku tidak percaya teman-temanku," maka dia pun mengambil 1/5 dari sisanya dan kembali tertidur. Lalu tiba-tiba seekor monyet lagi-lagi datang dan mengambil 1 buah kelapa.

Pada malam itu, orang ketiga, keempat, dan kelima melakukan hal yang sama, dan seekor monyet selalu datang mengambil 1 buah kelapa setiap orang-orang tersebut selesai mengambil kelapanya.

Pagi harinya, kelima orang itu mencoba untuk membagi rata jumlah kelapa yang tersisa dengan jumlah yang sama setiap orangnya, tetapi ternyata masih tersisa 1 buah kelapa. Akhirnya mereka pun memberikannya kepada sang monyet.

Pertanyaannya, berapa jumlah awal kelapa tersebut?

Tuesday, 27 October 2015

Jawaban yang Tertunda

gambar: forwallpaper.com


Phia, maafkan aku. Tak pernah sedikitpun terlintas di pikiranku ingin mencelakaimu. Aku hanya ingin melihat wajahmu. Aku hanya ingin tahu bagaimana rupamu saat ini. Harus kuakui, aku sudah berubah. Dan kumaklumi, hal ini jelas akan membuatmu berubah pula. Tapi perasaanku kepadamu tetap sama. Masih tetap seperti dulu.

Saturday, 6 June 2015

Mitos Kampus: Kuda Nil Danau LSI


gambar: deviantart.com



Ada seekor kuda nil yang tinggal di danau LSI deket perpustakaan. Katanya sih hewan itu adalah jelmaan penunggu danau yang menjaga keasrian tempat tersebut. Ada juga yang bilang kalau dia itu proyek penelitian Fakultas Kedokteran Hewan yang kabur. Bahkan ada yang bilang kalau dia udah ada di sana sejak zaman kretasius kedua. Gua gak tau versi mana yang valid. Satu hal yang pasti, makhluk itu ada. Kuda nil danau LSI benar-benar ada. Gua pernah betemu dengannya.

Saturday, 21 March 2015

Negeri Tanpa Suara #1


Aku pernah berkelana menunggang biola,
menuju sebuah tempat yang tak pernah ada,
berbincang dengan orang-orang yang tak berbicara,
menyanyikan lagu-lagu tanpa nada.

Di sini betul-betul kacau. Aku harus berpikir cepat. Sejak kulihat selang air itu, segera kuarahkannya pada gedung yang sedang terbakar habis-habisan di depan muka. Orang-orang berlarian tak karuan. Ada juga yang cuma menonton atau malah merekamnya di Handphone. Beberapa ikut memadamkan api. Tidak sampai seperempatnya. Yang menjadi masalah sekarang adalah, selang ini tak juga keluar airnya. Aku baru paham ketika seseorang memukul kepalaku dari belakang.
“Sudah kubilang, pijit dulu tombolnya!” bentak orang itu.
“Tapi aku tidak mendengarmu.”
“Kau memang tidak bisa mendengar, bodoh!”
Sial! Aku yang berniat baik ini malah dimarahi. Padahal bisa saja tadi aku meneruskan untuk … ah, lebih baik kuceritakan dari awal.

Monday, 16 February 2015

Belajar IMK dari NGOMIK.com

Sebelumnya ane pengen ngasih tau kalau ini akan jadi postingan pertama di blog si Rambutan Merah yang bukan cerita fiksi. Jadi bagi yang pengen baca cerita yang menarik dan penuh kejutan seperti biasanya, mohon maaf ya. Entah kenapa kali ini amdin lagi pengen ngeshare info (mungkin karena tugas IMK) tentang sebuah situs yang menurut ane sangat menarik. Tapi, sekali lagi maaf. Pembahasan ini enggak akan mengarah ke konten atau isi dari situs tersebut. Untuk beberapa alasan (sepertinya karena tugas IMK), ane lagi pengen ngebahas desain interface-nya.
Oke, langsung aja ke materi.

Ane suka baca komik. Agan suka baca komik. Kita semua suka komik (termasuk Pak Haji yang suka nyari komik kalau lagi batuk). Baik itu dari Amerika, Eropa, Jepang (Manga), Korea (Webtoon), maupun yang berasal dari dalam negeri kita sendiri. Kita bisa mendapatkannya di toko-toko yang menyediakan layanan peminjaman komk di sekitar tempat tinggal kita atau membacanya dengan gratis di Gram*dia (Hahaha). Permintaan akan barang yang satu ini memang sangat besar. Dan, permintaan yang besar memicu penawaran yang besar pula. Mungkin itu yang melandasi lahirnya  NGOMIK.com.